Cari Blog Ini

Selasa, 24 Agustus 2010

SI TOGAR

Selasa, 24 Agustus 2010

Kali ini si Togar bikin ulah lagi. satu-satu peserta diskusi diteriakinya dengan kata-kata kasar. "kalau kau gak ngerti politik tak guna lah kau ada di sini, pulang kampung saja sudah. bisa kau itu apa sih, cuma cengengesan saja bisa kau itu!" makian yg deras keluar dari goa mulutnya itu kontan membuat salah satu diatara peserta diskusi yang diundang hadir malam itu naik pitam. Dengan nada tinggi tak mau kalah ia pun mengacungkan tangan lengkap dengan lima jarinya, Rata Penuhseolah hendak menyetop laju kata2 yang terus mengalir bak kelelawar yang berhamburan keluar dari goa dikala senja. "sebantar pak..!" ujarnya. Tapi si Togar masih saja nyerocos. "sebentar kubilang!" ujar salah satu peserta diskusi itu lebih tegas. "Bagini saja lah,pak. saya pernah bertemu orang bodoh sebelumnya, tapi tak pernah bertemu orang sebodoh anda!" bentaknya tak mau kalah.
"Lho ya gak bisa dong, saya sarjana hukum, yang bodoh itu anda yang gak sarjana, ga makan bangku sekolahan," togar melemparkan kembali bola panas itu. Akhirnya peserta yang bernama Akbar itu hanya tertawa mendengar kata-kata togar, seolah sudah tidak kaget dengan reputasi togar sebagai politisi mulut besar, tukang buat onar, dan asal jeplak. "saudahlah takan selesai, kok jadi begini ya," ujar Akbar pada moderator. moderator yang dari tadi diamsaja itu,hanya tersenyum salah tingkah, entah kaget atau senang tak jelas sikapnya.
Jauh disana, di suatu rumah , sebuah keluarga kecil sedang menyaksikan diskusi itu dari layar televisi. Diantaranya, anak kelas 3 SD turut menyaksikan si kotak ajaib itu, disampingnya sang ayah tampak serius mengamati tiap dialog yang terungkap. melihat suasana gaduh, takayal anak itu bertanya "itu kenapa pah, bertengkar ya?" ayahnya yang terlalu serius tak menghiraukan pertanyaan anaknya. Merasa tak mendapat jawaban, tatapan anak itu kembali ditujukan ke layar.
Singkat cerita Diskusi berbulu debat kusir itu usai. Seperti biasa anak kelas tiga SD itu kembali ke ruang belajarnya, membuka buku, mengerjakan PR sambil ditemani bundanya.
saat sibuk mengerjakan PR matematikanya, tiba2 ia teringat diskusi di TV tadi, tanpa ragi ia bertanya pada bundanya yang dari tadi setia mengawal ia belajar. "Bunda, century itu apa sih? lalu, pansus itu apa? kok ade gak belajar itu d sekolah?"
Mendengar pertanyaan-pertanyaan itu spontan si ibu kaget, baginya istilah itu memang sering ia didengar akhir-akhir ini, tp jujur saja, ia tidak tahu apa substansi dari itu. Justru ia merasa, televisi pelit membagi substansi tentang itu, tak seperti memmbagi sensasi hoax dan kata-kata sarkastik.
"Sudah lah de, jangan bertunya dulu tentang itu, lebih baik kerjakan sudah PR mu, lalu lekas cucikaki minumsusu dan tidur ya," ujar Bundanya.
"ah bunda, kok bunda gak tau, berarti bunda gak makan bangku sekolah dong," kata si anak santai sambil terus berhitung...

0 komentar:

Posting Komentar

 
RIZKI dialogue.. ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates