Cari Blog Ini

Sabtu, 06 Maret 2010

KEMBALI KE TITIK NOL

Sabtu, 06 Maret 2010
Mill, Kembali ketitik nol. Hari tak pernah lupa berganti, begitu pun jam, menit, dan detik. Tidak ada yang diam yang diam adalah perubahan itu sendiri. Perubahan selalu diam, menjadi perubahan yang terus berubah. Begitupun skenario hidup, selalu dinamis, fluktuatif, dan inkonsisten. Ironis, manusia kok betah menjalani hidup dalam ketidak pastian alur. "Mengapa?" Mill bertanya pada deru napas.

"Heemm, Tuhan memang pandai mengatur ritme, saat seseorang terpuruk tuhan bangkitkan harapan dalam hatinya, alhasil orang tersebut urung menyayat nadinya dan angkat kaki dari hidup yang anjing ini. Padahal harapan bukan kenyataan, harapan hanya ilusi yang membuat kita memerlukan banyak ongkos untuk menebusnya. Yaa..ya..mungkin harapan dan kejutan yang membuat kita berjuang hidup, padahal kita tau kapanpun bisa saja kita mati. Tuhan memberi kita harapan dalam hidup yang membuat kita pergi berjuang mengejar harapan itu, padahal belum tentu kita meraihnya, tetapi disisi lain Tuhan menempatkan kematian sebagai kepastian," Mill menggerutu dalam hati..berharap Tuhan tak mendengar pergunjingan batinnya.

"Hah, sudahlah tak guna sok berfilsafat menggugat Tuhan dimalam buta, mungkin sudah nasibku jadi manusia," pikirnya. Pikiran Mill sejenak mengembara kebelakang, mengarungi belantara, gurun, samudra, dan peguningan hidup yang pernah dilintasinya.

"Aku sudah sampai di titik ini, segala pahit getir telah kuterima sebagai konsekuensi. Dan, hidup harus tetap berjalan," lagi Mill curhat pada dirinya sendiri. Didepan memang penuh ketidakpastian, kepahitan bisa saja terulang, tapi kepahitan yang membuat kita mengerti manisnya hidup. "Baiklah, saya akan jawab tantangan Tuhan bermain tekateki hidup, aku penasaran ada apa dengan hidupku didepan," Mill menceramahi dirinya. Mill sadar betul hanya satu cara untuk menyelesaikan tekateki itu, "tetap mengayuh pedal kehidupan, maka satu persatu tekateki itu akan terjawab."

Baiklah saat ini Mill berusaha lebih menikmati sisa hidupnya. Baginya menikmati hidup berarti menikmati setiap perubahan yang terjadi. Sejurus kemudia dia bangun dari pembaringannya, meraih pena dan buku mini yang menjadi kotak idenya. Tak lupa Mill menyalakan lampu meja yang juga bisa langsung di raih dari pembaringannya yang kusut.

Malam yang hening pun diisi oleh suara pena yang berselancar diatas kertas. "Lupakan hidup yang indah jika kau tidak bersetubuh dengan perubahan itu. Jika kau merenungi perubahan,dan malah diam menyesalinya, kau akan tertinggal, dilindas perubahan yang datang dari kiri, kanan, atas, bawah, depan, dan belakangmu. Air matamu tidak bisa menolong, jika kau memilih menangisi perubahan itu, tapi jika kau memilih tertawa, itu akan lebih menyelamatkanmu.."

Setelah menulis, Mill berbaring kembali. Ia menilis sebuah pesan pada Tuhan, "Terimakasih atas semua perubahan ini, hingga mengantarkanku pada titik nol, sebuah titik peralihan hasil revolusi hati. walau berdarah-darah tetapi tetap indah karena masih ada tanda tanya disana. tanda tanya itu yang membuatku tetap berdiri, walaupun belum tentu terpecahkan. Hidup ini indah dengan ketidakpastian dan aku siap untuk perubahan baru..."

"Heemm dan aku siap bermain tekateki denganmu Tuhan..." Bismillah.....

Jatinangor, Feb10

0 komentar:

Posting Komentar

 
RIZKI dialogue.. ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates