Politik selalu menawarkan intrik pada setiap kisahnya. Politik memberikan temaram tapi sejatinya politik itu adalah pencerahan. Tidak ada yang bisa menghindar dari politik, tidak ada yg kebal terhadap politik, politik adalah keniscayaan dan keniscayaan itu adalah takdir.
Lari dari politik adalah sia-sia, sepertihalnya anda berlari menghindari dan bersembunyi dari takdir. Lambat laun takdir itu akan menemukan anda dan kembali menggiring anda pada kenyataan yang mungkin saja pahit.
Politik benar adalah intrik, sebagian orang menganggapnya kotor dan busuk oleh karenanya, diantara kalian, mungkin saja termasuk saya, merasa muak terhadap politik. Tidak sedikit manusia yang dikecewakan oleh politik, bahkan sebagian darinya menjadi gila dan frustasi, eksesnya adalah apatisme. Ya, mereka menjadi masa bodoh dengan politik, secara tidak sadar mereka telah mencap tidak penting sesuatu yang sebenarnya menjadi dasar setiap gerak-gerik mereka diatasa negara ini.
Politik itu ibarat masalah, dan selalu menghadirkan masalah. Seperti orang bijak pernah berkata, masalah ada untuk dihadapi dan diselesaikan, lalu apakah politik ada untuk dihadapi? Karena politik mengatur aku, dia, dan kalian, bahkan sampai ke urusan ranjang, dan alat reproduksi wanita, maka politik harus dihadapi. Menyerah dari bau busuk politik adalah menyerah dari kenyataan, kenyataan…bukan mimpi! Politik itu sudah membusuk, mungkin saja bau busuk itu sengaja di ciptakan agar rakyat menjauh, jika sudah begini silakan pakai masker kalian dan bau busuk politik bukan masalah lagi!
Bermasker ria ditengah bau busuk politik adalah sikap masa bodoh itu sendiri. Mungkin itu solusi, tapi tidak menyelesaikan masalah. Cari, pikirkan, dan temukan sumber bau busuk itu maka itulah solusi. Apatisme, sama saja membiarkan segelintir orang bebas mengatur hidup kita. Kebenaran politik bukan hanya menurut mereka yang berotak sama tetapi menjadi milik berbagai kepala. Apatisme adalah harapan para demang, dan harapan mereka adalah mimpi buruk bagi kita..
*Hegemoni di depan mata, oposisi tidak ada, apakah kita masih mau ber-euforia....
0 komentar:
Posting Komentar