Cari Blog Ini

Selasa, 05 Mei 2009

Suatu Hari di 5 Mei 2009

Selasa, 05 Mei 2009
Hari ini aku rasa cukup. Cukup melelahkan dan memuakan. Diawali dari terlambatnya aku masuk kelas, gara2 pembangunan jalan yang angot-angotan itu, hingga merasakan lelahnya rangkap jabatan dalam kepanitiaan sebuah talk show sederhana yang katanya bakal fenomenal (hehe..mengklaim).
Alkisah, 07.15 aku baru terbangun, untung om chow datang k kosan membangunkanku. sekaligus menyadarkan klo pagi itu aku harus sudah duduk manis di kelas sebelum jam 08.00 untuk persentasi kelompok, beruntung power poin semalam telah aku persiapkan sampai jam 03.00 subuh. Ditengah kasak kusuknya aku di tempat tidur om Chow berlalu, dy bilang mau Foto copy bahan. om Chow menghilang aku bergegas meraih handuk, "semangat meng...klo lo terlambat 1 detik saja masuk kelas jangan harap bisa diberi pintu, maklum Mr.Iyep pake jam beneran bukan jam karet."
Beberapa menit berlalu, dan harapan tetaplah harapan. Berharap dapat mejeng persentasi depan kelas, namun akhirnya aku telat masuk. Gerbang lama yg biasa kulintasi diperboden, ada penghancuran jalan d sana (males aku nyebut pembangunan), jd mau g mau aku harus muter ke gerbang utara, tapi anehnya lajur sebelah kanannya penuh sesak dijejali ojek2 yang ngantri, ah aturan macam apa ini?
Sial..!! Sampe kelas pukul 08.03 telat 3 menit, Mr.Iyep sudah jadi wasit, aku pun di kartu merah. Terlihat samar-samar nilai persentasi melambaikan tangannya seolah memberi salam perpisahan. Akhirnya 2 SKS kuhabiskan dengan curhat sama bu Cory tepat d depan pintu kelas..lamat-lamat terdengar suara diskusi d dalam, sakit hati ini, pak..pak..:)
Kisah siangnya, masih d 5 Mei 09, kujalani lebih banyak bersama mas Rio. Rencananya jam 2 siang kita mau buat Talk Show di pelataran mushola FISIP. Sebetulnya acara itu adalah acara POLAR, tp skuad POLAR yah tau sendiri orang2 sibuk semua:). Jujur kita sempet keteteran, tp gada alasan, bagaimana pun The show must go on, akhirnya aku dan Mas rio mempersiapkan berbagai instrumen dalam talk show itu, persiapan dibuat sedemikian rupa supaya g kalah sama 4 mata (lebay).
Ditengah keterbatasan, untung bung Gema menunjukan batang hidungnya. Beliau cukup banyak berkontribusi juga, terutama dalam urusan sound..gokil lah, maka tak salah setelah talk show ia diperebutkan antara POLAR dengan praktek lapangan Jogjanya dan Panitia praktikum dengan perizinannya, untung akhirnya aa Rizal legowo..nuhun ah..:)
Kembali k Talk Show..segalanya berjalan lancar alhamdulilah..tp rada mikir oge sih.."urang geus kolot masih ngurus nu kieu, UP yo UP..haha" ada adegan angkat2 kursi jg lg bolak balik dekanat, kontan saja mahasiswa angkatan2 bawah pada melirik, mungkin dalam hatinya berdendang "itu c akang udah kumisan n jenggotan masih aja jadi logistik," ah..persetan kata orang..mereka bukan kita...
Akhirnya setelah mengantar nyonya besar..sampe jg gw d kosan.,kondisi lapar gila. Untung td kusempatkan beli nasi bungkus d warteg baru depan alfa, lumayan cukup murah. Kedatanganku tidak disambut ramah oleh suasana di dalam kosan. Inkud A.301 udah kaya kapal Titanic di detik2 menjelang karam. Wayahna..beresin dulu, angkat2 dus bekas td siangn ku kuacak-acak waktu nyari spanduk . Tak lama berselang, saat aku membuka bungkusan nasi kakek Danis datang..dy curhat tentang ce dan aing pun tepar kekenyangan...


NB:tulisan ini hanya sekedar intermezo, maksud hati ingin berbagi dengan kawan2..maaf klo ada kesamaan tokoh dan tempat itu semata-mata hanya kebetulan saja..:)



0 komentar:

Posting Komentar

 
RIZKI dialogue.. ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates